Karya Lukisan Delsy Syamsumar. Delsy Sjamsumar or Delsy Syamsumar was the only Indonesian painter that was acknowledged by The France Art and History Institution through the world art literary “France Art Journal 1974” as the best South East Asia painter with a huge talent such as painter comic illustrator designer film story board art director production designer and so on.
Khas lukisan Delsy banyak dianggap terletak pada kemahirannya melukiskan wanita Namun sebenarnya kemampuan melukiskan ekpresi dan gerak tokohtokohnya yang komunikatif dengan pemandangan karyanya Namun dalam melukiskan wanita pengamat karyanya itu mengambil kesimpulan bahwa anatomi wanitawanita dalam kanvas Delsy bagai menemukan “medan yang tepat dan kuat” menangkap daya hidup.
PELUKIS LEGENDARIS DELSY SYAMSUMAR Traditional Batik in The
Bio DataPrestasiDimulai Dengan KomikSeniman SenenStory BoardIlustrasiPra DesignTata Artistik FilmPranala LuarNama Delsy Syamsumar (Delsy Sjamsumar)Tempat/tanggal lahir 7 mei 1935 Lahir di Medan Asal Minang(Sungai Puar) Sumatera Barat1945 1949 Basis pendidikan dari guru Arifin Zainun Exs INS Kayu Tanam 1950 –1954 Bergabung dalam SEMI (seniman Muda Indonesia) d/p Zetka dan AA Navis Menjuarai berturut turut lomba melukis Delsy Syamsumar adalah pelukis dengan segudang prestasi mulai dari cergamis Unggul Art Director Film Legenda Indonesia seperti Saur Sepuh dan film sejenisnya yang terakhir berpredikat sebagai pelukis neo klasik Predikat ini muncul karena kecendrungannya melukis dengan tema klasik dan teknik modern Bergaya ekspresip dan romantik Itulah ciri lukisanlukisan komik ciptaan Delsy Syamsumar di awal kariernya yang sekaligus mengangkat popularitasnya sebagai pelukis di usia masih belasan Pasukan Sentot Alibasya bermanouver mengacaukan resimen Jenderal Vol Jett dekat selarong sementara pasukan besar Diponegoro menyerbu Yogyakarta Atau Srikandi Ambon Martha Tiahahu berhasil membakar kapal Belanda lalu dengan gesitnya berayun di tempali sambil “menggigit pedang” Apa boleh buat fantasi Delsy dengan argumentasi sejarah cukup cukupan dan kecanduannya nonton filmfilm Amerika semacam “Aphace atau “ The buccaneer” mungkin telah menghadirkan suatu temperamen yang khas dalam pertumbuhan ilustrasi penerbitan kita dikemudian hari menjadikannya “applied illustrator” pertama yang digandrungi begitu banyak publik pembaca di Tanah Air Namun tentu saja didukung oleh bakat dan kemampuan berimprovisasi melukiskan ekspresi dan situasi yang merupakan dinamika ciri khas lukisanlukisan ilustrasi Delsy alias Dalasi Syamsumar asal Minang berada di Senen Jakarta sekitar 1955 bukannya berdagang di kaki lima malah nongkrong sepanjang malam di warung kopi menyimak diskusidiskusi “Seniman Senen” berkepanjangan melalui tahuntahun yang panjang pameo kelompok seniman gondrong yang terusir dari warung ke warung itu hingga berkalikali terpaksa mangkal di trotoar dan pom bensin Agaknya tidak diharapkan oleh gurugurunya melukis cat minyak ex INS Kayutanam di Sumatera Barat yang menjagoinya untuk terus di ASRI jogja agar menjadi Delacroix atau Goya yang “momentum schilderij” kata gurunya Delsy sendiri tidak mengerti apa itu Malah ia lebih paham kemudian omongan rekanrekan senior orangorang film dan teater atau wartawan di senen seperti ceramah Misbach Yusabiran tentang neo realisme Italia teater Ibsen dan Lorca bahas Wayhu Sihombing Sukarno M Noor dan Wim Umboh lalu hal pers film oleh Zulharmans sampai debat keras mengenai batu cincin Wahid Chan Biasanya Delsy memang ja Gatal tangannya bikin sketsa dari sketsa masyarakat dan mungkin ikut berkubang di lumpurnya barangkali telah makin memantapkan Delsy pada pelukisan karakter bangsa sendiri yang juga penuh “Action” keuletan kesatriaan heroisme yang dijagoi licik atau kecantikan yang pasrah dan bebal Namun komplikasi gatal tangannya telah meningkat pada realisme bahkan karikatural seperti komiknya sesudah itu mengangkat drama sobatnya seperguruan Motinggo Busye “Malam Jahanam” yang senapas dan ketika itu masih mondar mandir MalioboroPasar Senen Pengulangan versi Pangeran Diponegoro dalam komik berwarna Delsy kemudian percuma saja Pangeran itu sebenarnya memang tidak menyerah di Magelang tapi kalah total di pasaran komik menyaingi “Pangerannya Cinderella” atau pahlawan baru “Superman” Tetap dalam lingkaran rekan yang ituitu juga dalam diskusi nasib Delsy pernah di ajak Sihombing dan Sukarno M Noor bikin dekor panggung musikal lalu Sitompul suruh bikin kritik film dalam karikatur artis un Meledaknya novelnovel Motinggo Busye sekitar tahun 70 an membuat Delsy ikut naik daun kata pers gossip di Tanah Air Lekturlektur di Perancis mengenai pengarangpengarang Indonesia tak luput menyebut “I’exellent dessinatur Delsy Syamsumar” terutama untuk illustrasiillustrasi untuk Motinggo Busye sesuai dengan tuntutan cerita maka penerbitan gossip yang tadinya menyorot artis film dengan popularitas Delsy melihat peluang lain untuk meningkatkan oplag Disinyalir bahwa illustrasiillustrasi Delsy yang sexy identik dengan wanitawanita isteri atau modelnya yang silih berganti meninggalkannya Beberapa Koran dan majalah mingguan saling mengutip dan polemik tak dapat dihindarkan termasuk karikatur Delsy sendiri mempertahankan diri Dia bukan artis film malah kuli film katanya Ia bukan milioner Picasso yang mampu memelihara banyak model bantahnya Setelah kegaduhan ranjangnya ini memuncak pula jadi problem kode etik pers nasional (ditutup oleh topik majalah “Tempo” Desember 197 Kegatalan Tangan membuat poster film langsung oleh Delsy telah dimulai sejak ikut mendekor Film Usmar IsmailSendiri juga memesan langsung poster pertama “Pejuang” kepada Delsy untuk diteruskan oleh studio poster biasa Dengan sanggar pertama bekas garasi sepeda yang terletak di pusat republik ini di Menteng Raya untuk bekerja Delsy lebih tertarik membuat eksperimeneksperiment poster kerja artistik dan sebagainya daripada membuat biro reklame yang selalu gagal Namun ciptaanciptaan merek terkenal seperti logo pesawat terbang “Bouraq” majalah jantung “Sartika” dan yang paling terkenal logo huruf majalah “Kartini” adalah gaya Delsy dalam eksperiment huruf Eksperimen huruf berbentuk rumah minang yang dikirimnya buat Koran “Singgalang” di padang ditiru mulai dari hotel restoranrestoran Padang para penjahit(tailor) sampai gerobakgerobak sate Padang diseluruh pelosok Tanah Air Untuk kalender dan poster temple serta brosur gaya Delsy dikenali di puskesmas dari peringatan dig Suatu hari masih tahun 70 an sebuah ledakan menembus genteng sanggarnya percobaan untuk ledakan “sedang” yang harusnya dilakukan Rano Karno untuk film Busye “Sebelum Usia Tujuh Belas” ternyata terlalu “keras” melenyapkan sepotong tangan staff Delsy di produksi Film Jika tahun 50 – 60 an sanggar ini sering didatangi seniman senen seniman ATNI dan pangkalan seniman dari Yogja seperti Idrus Ismail MNizar Sumantri apalagi Motinggo Busye maka sesudah 1970 sejumlah kader artistik film seperti Iman Tantaowi El Badrun Taslim dan lainlain mulai belajar praktik disini dengan segala eksperimen Terutama di filmfilm nasional sejak 1965 Delsy sebagai art director yang membawahi juru rias decorator penata pakaian dan efekefek tipuan selalu lebih tekun untuk filmfilm realisme sepereti “biarkan musim berganti” atau film sejarah “buaya deli” dan lainlain Namun Delsy akhirnya bukanlah art director yang banyak di minta oleh produser Terakhir di Bali 1983 untuk film “Jayaprana” v “Detail Cantuman Filmografi” Dokumentasi Perfilman Indonesia Perfilmanpnrigoid Diakses tanggal 24 Desember 2013[pranala nonaktif permanen]”Motinggo Boesje” Situs Taman Ismail Marzuki Diarsipkan dari versi asli tanggal 20080802 Diakses tanggal 24 Desember 2013″Delsy Syamsumar (1935 – 2001)” Cimbuaknet 12 Desember 2013 Diakses tanggal 24 Desember 2013[pranala nonaktif permanen] Kebangsaan Meninggal 21 Juni 2001 (umur 66) Lahir 7 Mei 1935 Pekerjaan .
PELUKIS PELUKIS INDONESIA: 12. Delsy Syamsumar
Delsy Sjamsumar atau Delsy Syamsumar beliau adalah pelukis Indonesia satusatunya yang diakui oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis lewat buku literatur seni dunia “France Art journal 1974” sebagai seniman Asia Tenggara terbaik dengan segudang bakat propesi seperti sebagai pelukis illustrator komikus disainer story board filmart director production disainer film dan sebagainya.
Delsy Syamsumar Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Delsy Sjamsumar atau Delsy Syamsumar beliau adalah pelukis Indonesia satusatunya yang diakui oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis lewat buku literatur seni dunia “France Art journal 1974” sebagai seniman Asia Tenggara terbaik dengan segudang bakat propesi seperti sebagai pelukis illustrator komikus disainer story board filmart director production disainer film dan sebagainya.
Mungkinkah Karya Seni Jadi Underlying Aset Produk Investasi
October 2011 ilustrator, kartunis, art director, painter
best graffiti: PELUKIS LEGENDARIS DELSY SYAMSUMAR
Urang Minang: Delsy Syamsumar
LEGENDARIS DELSY SYAMSUMAR ARTKIMIANTO BLOG: PELUKIS
Karya beliau antara lain Sentot Alibasya Prawiradirdja (cergam) Gadjah Mada (Cergam) Christina Maria Tiahahu (cergam) dan beberapa lukisan yang menggambarkan Heroisme Cut Mutia Kereta Api terakhir Yogyakarta Sepasang mata bola Dapur Umum dan karya terakhirnya ditahun 2000 diakui kolosal “Gelar Perang Sentot Alibasya PrawiradirdjaBio Data DELSY SYAMSUMAR7 mei 1935 Lahir di Medan Asal.